Sepuluh Golongan yang Tak Masuk Surga: Kajian Nashoihul Ibad di Masjid Ar-Rohman

Loading

Meskipun Kuliah Subuh (Kulsub) yang diinisiasi oleh LDNU Kutai Timur telah resmi ditutup, semangat menimba ilmu tak padam begitu saja. Masjid Ar-Rohman Sangatta, dengan tekad baja dan hati yang menyala, memilih untuk melanjutkan kajian ini secara mandiri. Ini bukan sekadar meneruskan tradisi, tetapi juga menjadi bukti bahwa ilmu adalah cahaya yang harus terus menyinari jiwa dan akal umat.

Saya pun mendapat amanah sebagai salah satu ustaz yang melanjutkan kajian Kulsub di Masjid Ar-Rohman. Sebuah kehormatan besar sekaligus tanggung jawab yang tak ringan. Ini adalah jalan dakwah, ladang amal, dan kesempatan untuk terus menyebarkan ilmu yang bermanfaat bagi jamaah. Semoga keberlanjutan kajian ini menjadi mata air keberkahan yang tak pernah kering.

Dalam kajian ini, saya meneruskan pembahasan Kitab Nashoihul Ibad karya Nawawi bin Umar al-Bantani Al-Jawi Al-Indunisi. Materi yang saya sampaikan adalah Bab 10, Maqolah 18, yang mengupas sepuluh golongan dari umat Rasulullah yang tidak akan masuk surga kecuali mereka bertobat. Mereka adalah al-Qalla’ (pembawa kebohongan kepada pemimpin), al-Jayyūf (pencuri kain kafan), al-Qattāt (tukang adu domba), ad-Daybūb (pendosa tanpa taubat), ad-Dayyūts (tak punya rasa cemburu terhadap keluarganya), shāhibul ‘arṭabah dan shāhibul kūbah (lalai dengan musik hingga melupakan Allah), al-‘utul (kejam dan kasar), az-zanīm (penipu dan penyebar keburukan), serta al-‘āq li wālidayhi (anak durhaka).

Salah satu kisah yang menggugah dalam maqolah ini adalah tentang seorang pencuri kain kafan. Ia berpikir dapat mengelabui manusia, tetapi tak bisa lari dari keadilan Allah. Kisah ini mengajarkan bahwa setiap perbuatan pasti berbuah konsekuensi, dan taubat adalah gerbang menuju rahmat-Nya.

Ada pula kisah pada hari kiamat, mereka akan dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam keadaan mengerikan sesuai dengan dosa-dosa mereka. Al-Qalla’ akan digiring dengan wajah tertutup lumpur sebagai simbol kebohongannya. Al-Jayyūf akan datang dengan tubuh berbau busuk dan dikerumuni ulat, mencerminkan dosanya mencuri kain kafan dari kuburan. Al-Qattāt akan dikumpulkan dengan lidah terjulur panjang, karena kehidupannya dihabiskan untuk mengadu domba. Ad-Daybūb akan berjalan dengan tubuh berat karena dosa-dosanya yang menumpuk. Ad-Dayyūts akan diseret dengan kepala tertunduk dalam kehinaan, tanda hilangnya rasa malu dan kehormatan dalam keluarganya.

About sismanto

Check Also

Bahaya Pernikahan Menurut Imam al-Ghazālī: Tiga Āfāt al-Nikāḥ yang Mengancam

Bahaya Pernikahan (Āfāt al-Nikāḥ) قال الإمام الغزالي:“أما آفات النكاح فثلاث: الأولى وهي أقواها العجز عن …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Sismanto

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading