Sismanto Kumpul dan Berbaris . . .
Related Articles
Memulai menulis yang paling gampang bagi saya itu adalah menulis non fiksi secara selama ini saya suka menulis hal-hal sederhana yang ada dalam lingkungan sekeliling saya. Menuliskan hal sederhana yang ada dalam lingkungan sehari-hari menjadikan saya sebagai orang yang jujur sebagaimana tulisan yang pernah saya posting beberapa hari yang lalu, Bila Anda ingin jujur, maka berkacalah pada tulisan”.
Bagi saya, menulis merupakan suatu hal yang alami (nature) tidak bisa dipaksakan dan tidak bisa ditekan-tekan. Meskipun ditakut-takuti dengan suatu hal yang bisa mengubah diri saya, bila saya tidak dalam kondisi yang memungkinkan saya tidak akan menulis. Pernah suatu ketika saya hanya bisa menyelesaikan 8 – 10 tulisan dalam sehari, dan bahkan ini saya jadikan motto saya dalam menulis. Parahnya, ketika kondite menulis hilang, maka selama itu pula saya tidak menulis bahkan dalam jangka waktu yang lama dan berhari-hari.
Guna mendapatkan kondite menulis, biasanya saya refreshing ke suatu tempat atau sekedar keluar rumah. Dengan keluar rumah meskipun hanya bertegur sapa dengan tetangga, mendampingi anak bermain atau kegiatan refreshing lainnya. Maka akan muncul banyak ide menulis. Ide-ide yang muncul ini kemudian saya tulis dalam catatan kecil maupun saya abadikan dalam bentuk gambar maupun video yang ada di HP.
Bagi saya, agar bisa kontinue dan konsisten dalam menulis, maka saya gunakan jurus “istikomah” yakni satu hari satu tulisan. Istiqomah inilah yang membangun spirit saya dalam menulis. Kata istiqomah merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti “tetap”. Kata istiqomah ini merupakan bentuk fiil madhi dari masdar “istiqomatan”. Bila kata istiqamah ini dijadikan dalam bentuk fiil mudhori’, maka memiliki arti “hal dan “mustaqbal” maka dengan artian ini menulis bagi saya memiliki arti sekarang dan masa yang akan datang.
Artinya, agar dapat menulis yang baik dan benar istiqomah dalam konteks “hal”, maka saat ini saya harus menulis satu tulisan, semantara kata istiqamah dalam konteks “mustaqbal”, maka besok saya harus menulis lebih dari satu. Bila saya bisa, maka saya yakin Anda juga bisa. Kedepannya hasil tulisan-tulisan yang saya tulis ini akan saya kumpulkan sesuai dengan tema dan saya bukukan, semoga kedepannya saya akan memiliki banyak buku yang saya hasilkan dari kegiatan menulis sehari-hari, sehingga saya dan Anda bisa membaca bersama lebaran demi lembaran buku yang saya tulis. Semoga (*)
