Apa yang dilakukan Nala memegang botol agar tetap tenang dan tidak bergoyang-goyang mengingatkan saya pada sebuah cerita seorang Sufi yang harus dapat menempatkan dan memastikan bahwa kehidupan di dunianya yang dimiliki hanyalah kepada Allah SWT, segala perilaku dan tindak-tanduk yang dilakukan hanya ditujukan kepada Allah SWT.

Larutan Jahat

Loading

Ketika menjemput Nala anak laki-laki saya pulang dari sekolah dia membawa botol yang berisi larutan. Katanya larutan itu berasal dari gurunya untuk dibawa pulang ke rumah kepada semua murid-murid TK. Setelah saya teliti di dalam botol itu berisi dua cairan yang terpisah apabila berada dalam kondisi tenang tetapi ketika digoyang-goyangkan larutan itu akan bercampur menjadi satu.

Pesan dari ibu gurunya larutan itu tidak boleh bercampur apabila bercampur maka larutan itu akan menjadi larutan jahat tugas anak-anak TK adalah membawa botol larutan itu agar tidak bercampur menjadi larutan jahat agar tidak bercampur kedua larutan itu anak-anak dilarang untuk tidak mengocok-ngocok atau menggoyang-goyangkan.

Nala paham terhadap apa yang diperintahkan oleh gurunya itu, ketika saya jemput pulang dengan mengendarai sepeda motor dia selalu mengkondisikan botol dalam kondisi tenang, menjaga agar botol itu tidak bergoyang dan takut apabila larutan itu bercampur menjadi lautan yang jahat.

Begitulah kira-kira anak kecil ketika diperintah oleh gurunya hampir dipastikan menurut berbeda ketika orang tuanya yang menyuruhnya sehingga kadang-kadang orang tua nitip pesan kepada gurunya untuk memberikan perintah kepada kebaikan atau melarang melakukan kegiatan sesuatu bagi saya sepintas Hal itu merupakan sesuatu yang biasa saja Tetapi bila melihat itu bisa jadi gurunya menginginkan agar murid-muridnya bisa tenang dan fokus terhadap Apa yang dibawa dalam teori psikologi untuk memasukkan suatu materi dibutuhkan kondisi Alfa agar materi itu cepat terserap kedalam otak kanan manusia.

Apa yang dilakukan Nala memegang botol agar tetap tenang dan tidak bergoyang-goyang mengingatkan saya pada sebuah cerita seorang Sufi yang harus dapat menempatkan dan memastikan bahwa kehidupan di dunianya yang dimiliki hanyalah kepada Allah SWT, segala perilaku dan tindak-tanduk yang dilakukan hanya ditujukan kepada Allah SWT.

Seorang sufi yang berjalan-jalan dengan dibekali gelas yang diisi air, dia melewati segala bentuk keramaian duniawi ketika melihat mall, pusat-pusat keramaian, ternyata dirinya sibuk dengan isi gelas agar tidak tumpah sehingga ia tidak melihat dunia. Pun demikian, apa yang dilakukan oleh Nala dengan tetap menjaga botol itu dalam kondisi tenang mengajarkan dirinya tidak melihat apapun yang terjadi sekitarnya, tetapi dia fokus terhadap botol yang di bawanya agar tetap tenang dan tidak bercampur menjadi larutan jahat. Sebuah pembelajaran sederhana dari seorang anak kecil yang mendapatkan perintah dari gurunya, saya belajar dari kejadian ini tentang pentingnya fokus terhadap apa yang saya lakukan dengan tidak sibuk dengan keramaian duniawi yang terjadi di sekitar saya.

#Noto_Sandal_Sakdurunge_Noto_Ati

About sismanto

Check Also

Dari Makelar Menjadi Guru Inspiratif

Tidak banyak yang tahu, bahwa sosok sederhana di SDN 1 Biromaru—sebuah sekolah dasar yang terletak …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Sismanto

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading